Turki pertama kalinya membuka toko seks (sex shop) untuk Muslim. Di toko tersebut, penjualnya menawarkan `mainan seks` yang halal.
Toko ini didirikan pengusaha Turki Haluk Murat Demirel (38) karena banyaknya permintaan diam-diam untuk pesta lajang. Bahkan teman-temannya mengatakan di negara tersebut banyak situs mainstream yang terlalu hardcore dan eksplisit.
Jika Anda mendatangi toko seks ini, jangan berharap menemukan vibrator. Soalnya, Demirel tak akan menjual mainan yang dilarang agama. Mereka hanya menjual mainan seks, obat-obatan, dan perlengkapan lainnya yang dihalalkan Islam. Selain itu, pembelinya juga tak akan menemukan gambar vulgar di toko tersebut.
Lalu apa bedanya toko mainan seks biasa dengan yang berpredikat halal ini?
"Toko-toko seks online biasanya memiliki gambar porno, yang membuat umat Islam tidak nyaman," kata Demirel , pemilik toko Turki. "Kami tidak menjual vibrator, karena tidak disetujui oleh Islam."
Di toko tersebut, pengunjung bisa membeli teh herbal yang bisa meningkatkan gairah seksual, minyak pijat bersertifikat halal, pelumas non alkohol, retardants, gel, dan kondom. Selain itu, produk di toko seks halal juga tak mengandung daging babi dan harus berasal dari hewan yang dibunuh menurut ajaran Islam.
Turki memang mayoritas penduduknya muslim dan toko seks di kota besar jarang didirikan. Namun, pornografi secara ilegal banyak muncul di pasar gelap yang berdiri di sana.
Toko mainan seks ini memang pertama di Turki. Tapi, di dunia ini bukan yang pertama. Pendahulunya yang sukses berada di beberapa lokasi di Bahrain, Belanda, dan Atlanta. Untuk di Turki sendiri, toko seks halal ini banyak dikunjungi. Buktinya sehari saja ada puluhan ribu pengunjung.
Keberadaan toko seks halal tersebut tentu masih menimbulkan beberapa pertanyaan menarik. Misalnya, apa yang membuat toko seks menjadi halal dan apa di balik pembukaan toko tersebut.
Abdelaziz Aouragh, pemilik toko seks halal Belanda bernama El Asira, mengatakan kepada Los Angeles Times pada tahun 2010 ada banyak fatwa (hukum Islam) tentang sex toys.
"Jadi sangat jelas bahwa mereka tidak diperbolehkan. Di butik online Aouragh itu , bahkan ada tempat terpisah untuk pria dan wanita untuk login," ujarnya seperti dikutip Iol, Senin (28/10/2013).
Toko ini didirikan pengusaha Turki Haluk Murat Demirel (38) karena banyaknya permintaan diam-diam untuk pesta lajang. Bahkan teman-temannya mengatakan di negara tersebut banyak situs mainstream yang terlalu hardcore dan eksplisit.
Jika Anda mendatangi toko seks ini, jangan berharap menemukan vibrator. Soalnya, Demirel tak akan menjual mainan yang dilarang agama. Mereka hanya menjual mainan seks, obat-obatan, dan perlengkapan lainnya yang dihalalkan Islam. Selain itu, pembelinya juga tak akan menemukan gambar vulgar di toko tersebut.
Lalu apa bedanya toko mainan seks biasa dengan yang berpredikat halal ini?
"Toko-toko seks online biasanya memiliki gambar porno, yang membuat umat Islam tidak nyaman," kata Demirel , pemilik toko Turki. "Kami tidak menjual vibrator, karena tidak disetujui oleh Islam."
Di toko tersebut, pengunjung bisa membeli teh herbal yang bisa meningkatkan gairah seksual, minyak pijat bersertifikat halal, pelumas non alkohol, retardants, gel, dan kondom. Selain itu, produk di toko seks halal juga tak mengandung daging babi dan harus berasal dari hewan yang dibunuh menurut ajaran Islam.
Turki memang mayoritas penduduknya muslim dan toko seks di kota besar jarang didirikan. Namun, pornografi secara ilegal banyak muncul di pasar gelap yang berdiri di sana.
Toko mainan seks ini memang pertama di Turki. Tapi, di dunia ini bukan yang pertama. Pendahulunya yang sukses berada di beberapa lokasi di Bahrain, Belanda, dan Atlanta. Untuk di Turki sendiri, toko seks halal ini banyak dikunjungi. Buktinya sehari saja ada puluhan ribu pengunjung.
Keberadaan toko seks halal tersebut tentu masih menimbulkan beberapa pertanyaan menarik. Misalnya, apa yang membuat toko seks menjadi halal dan apa di balik pembukaan toko tersebut.
Abdelaziz Aouragh, pemilik toko seks halal Belanda bernama El Asira, mengatakan kepada Los Angeles Times pada tahun 2010 ada banyak fatwa (hukum Islam) tentang sex toys.
"Jadi sangat jelas bahwa mereka tidak diperbolehkan. Di butik online Aouragh itu , bahkan ada tempat terpisah untuk pria dan wanita untuk login," ujarnya seperti dikutip Iol, Senin (28/10/2013).
0 komentar:
Posting Komentar