Berbicara ganja, pasti langsung terbersit tanaman serupa singkong yang memabukkan. Tapi ternyata, ganja tidak semata-mata negatif. Kontras dengan peraturan anti-ganja di Indonesia, di Belanda tanaman bernama latin Cannabis sativa ini justru dimuseumkan.
Dilansir dari Atlasobscura, museum tersebut didirikan guna membuka mata dunia bahwa ganja bukan hanya tanaman candu dengan efek buruk, melainkan bermanfaat untuk pengembangan pakaian, obat-obatan, perjalanan laut, pertanian dan masih banyak lagi.
Namanya, The Hash Marihuana Hemp Museum, yang menempati bangunan mungil di Amsterdam, ibukota negeri kincir angin tersebut. Dibuka tahun 1985, museum tersebut hadir dalam bentuk sebuah ruko dengan teralis hijau tua membingkai jendela dan pintu. Terdapat gorden putih menutupi kaca yang membuatnya terlihat lebih romantis.
Di dalam museum, banyak informasi yang bisa dipelajari tentang ganja, termasuk soal sejarahnya. Ternyata melinting ganja sudah dilakukan sejak zaman kuno,. Tidak hanya sejarahnya, di museum tersebut juga terdapat alat-alat seperti kertas kuno untuk mengisap ganja pada masa lampau.
Dinding museum pun dipenuhi gambar berbagai jenis ganja dari seluruh dunia. Tak hanya itu, wisatawan juga bisa menemukan tanaman ganja yang dipelihara di dalam ruangan. Ganja-ganja tersebut ditumbuhkembangkan untuk diteliti.
Meskipun masih dianggap tanaman kontroversial di beberapa bagian dunia, museum dirancang untuk memberitahu pengunjung tentang manfaat ganja. Dikutip dari Go Amsterdam, semua koleksi di museum tersebut adalah koleksi pribadi Ben Dronkers, sang pendiri museum. Ia memenuhi museum ganja dengan artefak dan sajian multimedia informatif, demi menyebarluaskan sisi lain ganja yang tak diketahui banyak orang.
Dilansir dari Atlasobscura, museum tersebut didirikan guna membuka mata dunia bahwa ganja bukan hanya tanaman candu dengan efek buruk, melainkan bermanfaat untuk pengembangan pakaian, obat-obatan, perjalanan laut, pertanian dan masih banyak lagi.
0 komentar:
Posting Komentar