Negara Jepang Ada ada Saja, Festival Tanpa Busana di Penjuru Negeri


Unik sudah identik dengan Jepang. Banyak hal nyeleneh yang bisa Anda temukan di negara ini, mulai dari makanan, penampilan, hingga kebiasaan yang di luar nalar. Salah satunya adalah kebiasaan telanjang di musim dingin yang lebih dikenal dengan sebutan Hadaka Matsuri atau Festival Telanjang.

Dikutip dari laman jnto.go.jp, festival ini bermula 500 tahun lalu, ketika semua orang berkompetisi memperebutkan jimat kertas, yang disebut Go-o dari pendeta. Menurut kepercayaan masyarakat Jepang, hal-hal baik akan terjadi pada siapa pun yang berhasil mendapatkan jimat kertas tersebut. Setelah itu, jumlah orang yang meminta jimat itu terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun, karena kertas mudah robek, jimat tersebut lalu diubah menjadi papan kayu.

Sambil berteriak "Wasshoi! Wasshoi!", para pria yang mengikuti festival ini mulai memadati kawasan kuil. Walaupun festival ini diadakan pada musim dingin, semangat dari para peserta tidak pernah surut, melainkan malah semakin berapi-api.

Kini festival telanjang ini bahkan menjadi aksi turisme unik yang selalu dipadati wisatawan. Hadaka Matsuri pun tidak hanya digelar di satu kota tertentu, melainkan menyebar ke seluruh penjuru negeri. Dengan kata lain, ribuan warga Jepang serentak bugil di musim dingin hanya demi sepotong kayu.

Meski partisipan diwajibkan datang tanpa busana, namun bukan berarti mereka yang datang benar-benar bugil. Karena para peserta festival ini masih harus menggunakan cawat, atau fundhosi dalam bahasa Jepang. Bahkan beberapa diantaranya masih mengenakan mantel pendek. Tentunya, festival yang diadakan di seluruh Jepang setiap tahunnya ini, hanya boleh diikuti oleh para pria.

Festival ini pun memiliki berbagai macam nama, sesuai dengan wilayah yang mengadakannya. Salah satu yang paling terkenal adalah Saidaiji Eyo Hadaka Matsuri, yang biasa diadakan di Kuil Saidaiji di Okayama. Di sana pula, Hadaka Matsuri pertama kali dibuat.

Setiap tahunnya ada lebih dari sembilan ribu orang yang mengikuti festival tersebut. Mereka mengikuti festival ini bukan tanpa alasan, pasalnya siapapun yang dapat menangkap tongkat “keberuntungan” sepanjang 4 cm dengan diameter 20 cm, yang dilempar pendeta dari jarak 4 meter, dipercaya akan menjadi pria yang beruntung sepanjang tahun.
source

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More