Usianya masih begitu muda, namun ia telah mengidap penyakit yang sungguh tak biasa. Kanker langka itu membuat tulang-tulang mungil di tubuh bocah ini menjadi serapuh gelas. Karena itu bocah ini tak boleh terbentur sama sekali.
Kanker yang diderita bocah bernama Hollie Hunter itu seringkali disebut dengan Histiositosis Sel Langerhans (HSL) atau Langerhans' Cell Histiocytosis (LCH). Penyakit ini dikatakan langka karena hanya menyerang satu dari 200.000 anak.
Hollie sendiri baru didiagnosis mengidap HSL setelah mengalami lengannya patah hanya karena cedera kecil. "Hollie hanya terjatuh di rumput yang lembut jadi seharusnya dampaknya bukanlah patah lengan. Ini tidaklah normal," tutur sang ibu, Kim seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (7/11/2013).
Sejak awal, dokter yang ditanyai tentang kondisi Hollie sudah khawatir jika anak berusia empat tahun itu terkena kanker. Sang ibu yang juga seorang peneliti biomedis di RS Sunderland itu pun ingat ketika Hollie dibawa ke sebuah ruangan oleh tim dokter.
"Mereka meminta saya untuk masuk ke ruangan itu dan saya terus berpikir ada yang salah dengannya. Mereka menduga jika Hollie mengidap kanker dan beberapa hari kemudian kami menghabiskan waktu di rumah sakit karena menunggui Hollie menjalani berbagai tes," ungkap Kim.
Dan setelah menjalani serangkaian scan MRI dan biopsi, tim dokter sempat mengatakan jika Hollie tidaklah mengidap kanker. Tapi tak berselang lama, Kim kembali dikagetkan oleh kabar terbaru dari dokter yang menyatakan putri kesayangannya itu menderita HSL.
HSL terjadi ketika tubuh mengandung terlalu banyak sel Langerhans. Normalnya, sel-sel ini berfungsi melindungi kulit, namun lain cerita jika jumlah selnya terlalu banyak karena mereka bisa bergerak kesana-kemari di dalam tubuh dan pada akhirnya menyebabkan kerusakan.
Yang paling mencolok, HSL dapat mempengaruhi tulang dan organ-organ tubuh lainnya, serta mengakibatkan berbagai gejala mulai dari kehilangan nafsu makan, nyeri tulang hingga munculnya ruam di kulit. Beruntung pasien HSL masih memiliki angka harapan hidup yang tinggi dan penyakit ini dapat disembuhkan melalui kemoterapi karena obat kemo dapat membantu menghancurkan kelebihan sel Langerhans.
Kini ibu dari bocah yang berasal dari Chester-le-Street, County Durham, UK ini pun harus mengawasinya secara penuh agar tak terjadi benturan pada tubuhnya. Hollie juga tak lagi bisa bermain dengan teman-teman sebayanya, apalagi sejak Hollie dilaporkan lebih rentan terkena infeksi sejak mengidap HSL.
Untuk mengobati kondisinya itu, Hollie pun tengah menjalani kemoterapi hingga 18 bulan ke depan. Di dadanya juga terpasang selang yang difungsikan untuk memasukkan obat-obatan yang diresepkan dokter kepadanya. Hollie sebenarnya juga dijadwalkan untuk menjalani biopsi rutin namun dokter terpaksa membatalkannya karena khawatir tulang bocah ini bisa saja patah ketika mereka mencoba mengambil sampel jaringannya.
Namun bibi Hollie, Amanda (39) mengisahkan meski ketakutan, keponakannya itu punya cara unik untuk menghadapi tiap sesi kemoterapi yang menyakitkan itu, yaitu mendengarkan lagu-lagu dari penyanyi kesayangannya, Rihanna. Sayangnya tak ada yang tahu apakah kemoterapi yang dijalani Hollie itu benar-benar akan menyembuhkannya atau tidak dan steroid yang diresepkan pada bocah ini tampaknya telah mengubah kepribadian Hollie.
"Itu membuat moodnya mudah berubah-ubah. Kami tertawa saja melihatnya dan memanggilnya monster kecil. Tapi mungkin teman-teman sekolahnya akan kesulitan beradaptasi dengan kondisinya," kata Amanda.
Sesi kemoterapi Hollie berikutnya baru akan dimulai bulan ini. Sembari terus berdoa agar terapi ini berhasil, keluarga juga terus menjaga agar Hollie hidup senormal mungkin layaknya anak-anak sebayanya.
Kanker yang diderita bocah bernama Hollie Hunter itu seringkali disebut dengan Histiositosis Sel Langerhans (HSL) atau Langerhans' Cell Histiocytosis (LCH). Penyakit ini dikatakan langka karena hanya menyerang satu dari 200.000 anak.
Hollie sendiri baru didiagnosis mengidap HSL setelah mengalami lengannya patah hanya karena cedera kecil. "Hollie hanya terjatuh di rumput yang lembut jadi seharusnya dampaknya bukanlah patah lengan. Ini tidaklah normal," tutur sang ibu, Kim seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (7/11/2013).
Sejak awal, dokter yang ditanyai tentang kondisi Hollie sudah khawatir jika anak berusia empat tahun itu terkena kanker. Sang ibu yang juga seorang peneliti biomedis di RS Sunderland itu pun ingat ketika Hollie dibawa ke sebuah ruangan oleh tim dokter.
"Mereka meminta saya untuk masuk ke ruangan itu dan saya terus berpikir ada yang salah dengannya. Mereka menduga jika Hollie mengidap kanker dan beberapa hari kemudian kami menghabiskan waktu di rumah sakit karena menunggui Hollie menjalani berbagai tes," ungkap Kim.
Dan setelah menjalani serangkaian scan MRI dan biopsi, tim dokter sempat mengatakan jika Hollie tidaklah mengidap kanker. Tapi tak berselang lama, Kim kembali dikagetkan oleh kabar terbaru dari dokter yang menyatakan putri kesayangannya itu menderita HSL.
HSL terjadi ketika tubuh mengandung terlalu banyak sel Langerhans. Normalnya, sel-sel ini berfungsi melindungi kulit, namun lain cerita jika jumlah selnya terlalu banyak karena mereka bisa bergerak kesana-kemari di dalam tubuh dan pada akhirnya menyebabkan kerusakan.
Yang paling mencolok, HSL dapat mempengaruhi tulang dan organ-organ tubuh lainnya, serta mengakibatkan berbagai gejala mulai dari kehilangan nafsu makan, nyeri tulang hingga munculnya ruam di kulit. Beruntung pasien HSL masih memiliki angka harapan hidup yang tinggi dan penyakit ini dapat disembuhkan melalui kemoterapi karena obat kemo dapat membantu menghancurkan kelebihan sel Langerhans.
Kini ibu dari bocah yang berasal dari Chester-le-Street, County Durham, UK ini pun harus mengawasinya secara penuh agar tak terjadi benturan pada tubuhnya. Hollie juga tak lagi bisa bermain dengan teman-teman sebayanya, apalagi sejak Hollie dilaporkan lebih rentan terkena infeksi sejak mengidap HSL.
Untuk mengobati kondisinya itu, Hollie pun tengah menjalani kemoterapi hingga 18 bulan ke depan. Di dadanya juga terpasang selang yang difungsikan untuk memasukkan obat-obatan yang diresepkan dokter kepadanya. Hollie sebenarnya juga dijadwalkan untuk menjalani biopsi rutin namun dokter terpaksa membatalkannya karena khawatir tulang bocah ini bisa saja patah ketika mereka mencoba mengambil sampel jaringannya.
Namun bibi Hollie, Amanda (39) mengisahkan meski ketakutan, keponakannya itu punya cara unik untuk menghadapi tiap sesi kemoterapi yang menyakitkan itu, yaitu mendengarkan lagu-lagu dari penyanyi kesayangannya, Rihanna. Sayangnya tak ada yang tahu apakah kemoterapi yang dijalani Hollie itu benar-benar akan menyembuhkannya atau tidak dan steroid yang diresepkan pada bocah ini tampaknya telah mengubah kepribadian Hollie.
"Itu membuat moodnya mudah berubah-ubah. Kami tertawa saja melihatnya dan memanggilnya monster kecil. Tapi mungkin teman-teman sekolahnya akan kesulitan beradaptasi dengan kondisinya," kata Amanda.
Sesi kemoterapi Hollie berikutnya baru akan dimulai bulan ini. Sembari terus berdoa agar terapi ini berhasil, keluarga juga terus menjaga agar Hollie hidup senormal mungkin layaknya anak-anak sebayanya.
0 komentar:
Posting Komentar