Rasa bosan kerap muncul saat harus menunggu lama atau menghadapi sesuatu yang tidak menarik. Ternyata, kebosanan yang dirasakan setiap orang tidaklah sama. Sebab, menurut studi terbaru, terdapat setidaknya lima jenis kebosanan yang bisa dialami manusia.
Kesimpulan itu didapat para peneliti dari University of Konstanz dan Thurgau University of Teacher Education, setelah melakukan penelitian terhadap 63 mahasiswa dan 80 siswa di Jerman. Berikut lima jenis kebosanan yang dimaksud, seperti dilansir laman Huffington Post.
Kebosanan cuek
Orang dengan tingkat kebosanan ini biasanya pendiam dan penyendiri, sangat cuek, dan santai. Sama sekali tak peduli dengan yang ada di sekelilingnya.
Kebosanan kalibrasi
Biasanya, orang dengan kebosanan ini merasa tidak yakin dan selalu ragu-ragu. Ia juga cenderung mau menerima gangguan.
Kebosanan yang mencari
Kebosanan ini membuat orang yang mengalaminya terus merasa resah. Akibatnya, ia aktif mencari gangguan atau perubahan.
Kebosanan reaktan
Alih-alih tinggal di dalam suasana tak menyenangkan. Orang dengan kebosanan jenis ini cenderung termotivasi untuk meninggalkan situasi yang mereka anggap tak nyaman, lantas mencari alternatif.
Kebosanan apatis
Ini tingkat kebosanan yang paling parah. Orang merasa tak berdaya dan benar-benar apatis dengan hidupnya. Kecenderungannya mirip dengan depresi.
Sebenarnya, menurut penelitian International Journal of Epidemiology, kebosanan tidak selalu negatif. Salah satu sisi positifnya, bisa memicu kreativitas di tempat kerja. Sebab, orang-orang yang bosan cenderung melamun lebih lama.
Saat itu, mereka juga terus berpikir soal apa yang ia ingin lakukan untuk mengatasi bosan. Namun, tentu saja itu tergantung jenis kebosanan apa yang sedang dialami.
Kesimpulan itu didapat para peneliti dari University of Konstanz dan Thurgau University of Teacher Education, setelah melakukan penelitian terhadap 63 mahasiswa dan 80 siswa di Jerman. Berikut lima jenis kebosanan yang dimaksud, seperti dilansir laman Huffington Post.
Kebosanan cuek
Orang dengan tingkat kebosanan ini biasanya pendiam dan penyendiri, sangat cuek, dan santai. Sama sekali tak peduli dengan yang ada di sekelilingnya.
Kebosanan kalibrasi
Biasanya, orang dengan kebosanan ini merasa tidak yakin dan selalu ragu-ragu. Ia juga cenderung mau menerima gangguan.
Kebosanan yang mencari
Kebosanan ini membuat orang yang mengalaminya terus merasa resah. Akibatnya, ia aktif mencari gangguan atau perubahan.
Kebosanan reaktan
Alih-alih tinggal di dalam suasana tak menyenangkan. Orang dengan kebosanan jenis ini cenderung termotivasi untuk meninggalkan situasi yang mereka anggap tak nyaman, lantas mencari alternatif.
Kebosanan apatis
Ini tingkat kebosanan yang paling parah. Orang merasa tak berdaya dan benar-benar apatis dengan hidupnya. Kecenderungannya mirip dengan depresi.
Sebenarnya, menurut penelitian International Journal of Epidemiology, kebosanan tidak selalu negatif. Salah satu sisi positifnya, bisa memicu kreativitas di tempat kerja. Sebab, orang-orang yang bosan cenderung melamun lebih lama.
Saat itu, mereka juga terus berpikir soal apa yang ia ingin lakukan untuk mengatasi bosan. Namun, tentu saja itu tergantung jenis kebosanan apa yang sedang dialami.
Baca Juga 21 Jenis Jomblo yang Ada di Dunia
0 komentar:
Posting Komentar