[Internet Sehat] Privasi menjadi isu yang sangat penting di era teknologi informasi. Masalahnya, bagaimana mengajarkan anak untuk menjaga privasi? Tidak semudah mengajarkan orang dewasa pastinya.
Dalam keadaan emosi, seseorang, terlebih anak-anak, biasanya sulit menjaga privasi. Di dunia maya, predator atau orang yang sengaja mencari korban lengah, sering mengintai anak-anak dan remaja belia, sebab mereka adalah kelompok yang paling mudah diperdaya untuk membocorkan data-data privasi, baik miliknya atau orang tuanya.
Lalu, bagaimana agar orang tua dapat mengajarkan privasi kepada anak-anak? Berikut ada 5 tips sederhana:
1. Pilih-pilih teman
Ajarkan mereka untuk bersikap selektif memilih teman online. Jangan mudah percaya pada orang yang baru dikenal. Pesan baik-baik untuk tidak berbagi emosi dengan orang lain di dunia maya. Sebab dalam keadaan emosi, anak-anak mudah dirayu.
2. Tahan emosi
Beri contoh kasus di mana bersikap terlalu emosional dengan orang lain dapat memicu hal negatif. Apalagi di dunia maya yang kita tidak kenal baik siapa yang kita hadapi.
3. Perlahan-lahan
Bantu anak-anak untuk berbagi emosi secara perlahan, dengan cara yang tepat. Melibatkan emosi dengan orang yang baru dikenal, jelas akan memicu masalah, sebab mereka belum memahami diri kita.
4. Berbagi dengan aman
Kenali cara berbagi dan bergaul dengan aman di internet. Berteman bukan berarti harus membeberkan segala hal kepada mereka. Tekankan pada anak untuk tidak berlomba memperbanyak jumlah teman di social media, melainkan lebih menekankan kualitas pertemanan.
5. Kenali apa yang "dibagi"
Walau kepada teman dekat, tetap ada pertimbangan apa yang layak dibagi kepadanya. Informasi seperti data pribadi seperti password misalnya, tetap tak bisa dibagi ke teman dekat sekalipun. Kita tak bisa menjamin apa yang akan dilakukan seseorang yang awalnya menjadi teman, saat mereka sedang marah pada kita
Source
0 komentar:
Posting Komentar