Beberapa hari sebelum terjadinya peristiwa gempa bumi dengan kekuatan 7,2 skala richter di Tenggara Sinabang, Nangroe Aceh Darusalam, Rabu (7/4), sejumlah warga di kawasan Vila Dago Tol, Tangerang Selatan, jauh-jauh hari sudah memprediksikan bakal akan ada bencana alam di negeri ini.
"Kok dalam beberapa hari ini  udara di sini terasa panas. Jangan-jangan sebentar lagi akan ada bencana  alam," tanya Pak Ami, warga Vila Dago Tol, Tangerang Selatan, kepada  Tribunnews.
Dugaan bakal akan ada bencana alam  itu diperkuat dengan munculnya awan aneh yang terlihat di atas Kota Tangerang. Awan memanjang yang  biasa disebut awan gempa itu sempat diprotret Tribunnews, tanggal 1  April 2010 siang. 
Biasanya fenomena awan aneh  yang memanjang membelah langit hingga puluhan kilometer biasa dijuluki  masyarakat sebagai awan gempa. Awan gempa pernah terlihat sebelum gempa  besar melanda Kobe, Jepang, 17 Januari 1995. 
Awan  serupa juga pernah terlihat warga Bantul sebelum gempa yang  meluntuhlantakkan Yogyakarta dan Jateng. Waktu itu, awan tersebut muncul  Rabu (12/7/2006) tengah malam, terlihat jelas karena langit sedang  terang bulan. 
Munculnya awan semacam ini  membuat sebagian warga cemas dan khawatir. Awan aneh ini menjadi  perbincangan hangat di milis-milis internet.
Dalam  tayangan soal gempa di Fuji TV disebutkan  salah satu ciri terjadinya gempa adalah adanya awan yang memanjang.  Selama ini gempa sulit diprediksi, dan mungkin dengan adanya fenomena  awan ini bisa menjadi tanda yang harus diwaspadai akan terjadinya gempa.  
Jika melihat ke langit ada awan yang  berbentuk aneh seperti angin puting beliung atau seperti pohon atau  seperti batang yang bentuknya vertikal kemungkinan besar itu adalah awan  yang disebut awan gempa. Awan ini muncul sebelum gempa terjadi. 
Sebelumnya  di tahun 1993, awan gempa terlihat satu hari sebelum gempa Kagoshima. Awan seperti ini juga terlihat  hanya empat jam sebelum terjadi gempa Nigata 2004. Awan berbentuk aneh  itu terjadi karena adanya gelombang elektromagnetis berkekuatan sangat  besar dari dalam perut bumi, sehingga menyerap daya listrik yang ada di  awan. 
Makanya, bentuk awannya seperti tersedot  ke bawah. Gelombang elektromagnetis itu sendiri terjadi akibat adanya  pergeseran atau patahan lempeng bumi. 
Namun  ada awan seperti itu di langit juga belum tentu itu awan gempa. Mungkin  saja karena asap pesawat jet atau memang bentuk awannya memang seperti  itu karena pergerakan angin. Jika memang terjadi awan seperti itu, coba  dilakukan uji medan elektromagnetis di dalam rumah. 
Misalnya  dengan mengecek siaran TV. Lalu coba lihat mesin fax, apakah lampunya  tiba-tiba blinking atau tidak padahal lagi tidak ada transmit data.  Selain itu, coba matikan arus listrik lalu cek apakah lampu neon tetap  menyala redup walaupun tidak dialiri arus listrik. 
Jika  semua tanda itu terlihat maka besar kemungkinan tengah terjadi  gelombang elektromagnetis luar biasa yang kasat mata dan tidak bisa  dirasakan manusia. Jika ada awan gempa di langit dan terbukti ada  gelombang elektromagnetis luar biasa, belum tentu juga akan terjadi  gempa.
sumber : http://www.tribunnews.com/2010/04/07/sebelum-gempa-aceh-muncul-awan-aneh-di-tangerang
sumber : http://www.tribunnews.com/2010/04/07/sebelum-gempa-aceh-muncul-awan-aneh-di-tangerang






0 komentar:
Posting Komentar