Biasanya orang yang suka membanggakan dirinya sendiri sering disebut dengan istilah narsis. Studi menemukan laki-laki yang memiliki sifat narsis bisa berdampak buruk bagi kesehatannya karena tingkat hormon stresnya menjadi lebih tinggi.
Rasa percaya diri yang meningkat memicu orang menjadi narsis dan bisa berbahaya bagi suatu hubungan. Tapi sifat kepribadian ini bisa membahayakan kesehatan laki-laki.
Peneliti dari Universities of Michigan and Virginia menemukan laki-laki dengan skor tinggi untuk sifat narsis yang terlalu mengeksploitasi diri memiliki kadar hormon stres kortisol yang lebih tinggi.
Kadar hormon yang tinggi ini mengakibatkan tekanan darah tinggi dan masalah jantung. Sementara itu respons hormon stres kortisol ini tidak ditemukan pada partisipan yang perempuan. Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE tanggal 23 Januari 2011.
"Kami biasanya melihat narsisme sebagai ciri kepribadian yang buruk bagi orang lain. Tapi penelitian ini mendapatkan bahwa sifat tersebut juga bisa berdampak buruk bagi orang narsis itu sendiri," ujar Sara Konrath, peneliti dari University of Michigan's Institute for Social Research, seperti dikutip dari HealthDay, Selasa (24/1/2012).
Konrath dan rekan memberikan 40 pertanyaan kuesioner untuk 106 mahasiswa yang mengukur 5 komponen dari narsisme. Selain itu peneliti mengukur kadar kortisol dalam air liur partisipan. Kadar kortisol ini bisa menjadi sinyal aktivitas dari hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) dan respons tubuh terhadap stres.
Konrath berspekulasi respons stres yang terjadi pada laki-laki ini karena adanya sifat dominasi dan maskulinitas di lingkungan sosial yang bisa membuat laki-laki menjadi lebih rentan secara fisiologis.
"Orang dengan narsisme tertentu sangat didorong untuk menjadi sempurna sehingga kadang menempatkan dirinya pada situasi dengan tingkat stres tinggi, kondisi ini bisa memperburuk kesehatannya," ujar Dr Mark Russ, direktur layanan psikiatri di Zucker Hillside Hospital, New York.
sumber:http://www.detikhealth.com/read/2012/01/24/122010/1823093/763/sifat-narsis-berakibat-buruk-pada-kesehatan-pria?l1101755
Rasa percaya diri yang meningkat memicu orang menjadi narsis dan bisa berbahaya bagi suatu hubungan. Tapi sifat kepribadian ini bisa membahayakan kesehatan laki-laki.
Peneliti dari Universities of Michigan and Virginia menemukan laki-laki dengan skor tinggi untuk sifat narsis yang terlalu mengeksploitasi diri memiliki kadar hormon stres kortisol yang lebih tinggi.
Kadar hormon yang tinggi ini mengakibatkan tekanan darah tinggi dan masalah jantung. Sementara itu respons hormon stres kortisol ini tidak ditemukan pada partisipan yang perempuan. Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE tanggal 23 Januari 2011.
"Kami biasanya melihat narsisme sebagai ciri kepribadian yang buruk bagi orang lain. Tapi penelitian ini mendapatkan bahwa sifat tersebut juga bisa berdampak buruk bagi orang narsis itu sendiri," ujar Sara Konrath, peneliti dari University of Michigan's Institute for Social Research, seperti dikutip dari HealthDay, Selasa (24/1/2012).
Konrath dan rekan memberikan 40 pertanyaan kuesioner untuk 106 mahasiswa yang mengukur 5 komponen dari narsisme. Selain itu peneliti mengukur kadar kortisol dalam air liur partisipan. Kadar kortisol ini bisa menjadi sinyal aktivitas dari hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) dan respons tubuh terhadap stres.
Konrath berspekulasi respons stres yang terjadi pada laki-laki ini karena adanya sifat dominasi dan maskulinitas di lingkungan sosial yang bisa membuat laki-laki menjadi lebih rentan secara fisiologis.
"Orang dengan narsisme tertentu sangat didorong untuk menjadi sempurna sehingga kadang menempatkan dirinya pada situasi dengan tingkat stres tinggi, kondisi ini bisa memperburuk kesehatannya," ujar Dr Mark Russ, direktur layanan psikiatri di Zucker Hillside Hospital, New York.
sumber:http://www.detikhealth.com/read/2012/01/24/122010/1823093/763/sifat-narsis-berakibat-buruk-pada-kesehatan-pria?l1101755
0 komentar:
Posting Komentar