sumber : http://news.okezone.com/read/2010/11/25/340/396851/inilah-yang-akan-terjadi-kalau-bromo-meletusNurul Arifin - Okezone
Surabaya - Meski sama-sama gunung berapi namun memiliki karekter yang berbeda antara Gunung Merapi dan Gunung Bromo.
Menurut  Putu Artama, peneliti dari Pusat Kebumian dan Bencana, Institut  Teknologi 10 November Surabaya (ITS), saat meletus Gunung Bromo tidak  sama dengan Merapi.
"Karakteristik Gunung Bromo merupkan low  volcanic, tidak seperti Merapi yang high volcanic. Jika terjadi letusan,  material yang dimuntahkan Bromo berupa pasir dan abu," terang Putu  Artama kepada okezone, Kamis (25/11/2010).
Dia mengatakan, Bromo  pernah meletus pada tahun 1974. Letusan itu merupakan terdahsyat  sepanjang sejarah Gunung Bromo, yakni radius enam sampai sepuluh  kilometer. Namun warga sekitar hanya menggunakan tudung untuk melindungi  dari hujan abu. Jangan heran jika di sekitar Gunung Bromo ada lautan  pasir. Pasir-pasir itulah hasil muntahan material gunung Bromo.
Dia  menjelaskan, jika di gunung Merapi ada awan panas atau wedhus gembel,  namun Gunung Bromo yang bahaya adalah asap yang berwarna  kekuning-kuningan yang berasal dari belerang. Sebab, asap ini dapat  mengganggu pernapasan.
Meski demikian, topografi Gunung Bromo  bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir  seluas sekira 10 kilometer persegi. "Sehingga kemungkinan kecil asap  belerang bisa sampai ke pemukiman warga," kata Putu.
Gunung  Bromo sendiri, mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah sekira 800  meter (utara-selatan) dan 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah  bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari empat kilo meter dari pusat  kawah gunung.
Sementara untuk kekuatan letusan, setiap gunung  tergantung keberadaan dapur magma. Semakin dalam dapur magma semakin  kuat daya dorong atau muntahan yang dimiliki. "Dan tak ada salahnya jika  berjaga-jaga sebab ini adalah siklus alam, dengan jaga-jaga itu minimal  dapat menghindari korban jiwa," tandas Putu.
(teb)






0 komentar:
Posting Komentar