Edan! Naik Perahu Sendirian Dari Amerika ke Indonesia!

Rob "Rama" Rambini ( 51) mungkin akan menjadi orang Indonesia pertama yang berlayar seorang diri melintasi lautan dan samudera dari wilayah Amerika ke Indonesia.

Lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai fotografer profesional di San Francisco, California, itu dalam waktu tidak lama lagi akan meninggalkan perairan San Francisco Bay Area menuju Bali.

"Saya harusnya sudah berangkat akhir tahun 2009, tapi tertunda karena cuaca belum menunjang. Tapi saya yakin sebelum musim dingin ini berakhir, saya sudah bisa memulai perjalanan," kata Rama kepada ANTARA melalui surat elektronik, Selasa.

Dengan perahu layar berjenis "Jensen Marine Cal 30" miliknya yang ia namai "SV Kona", Rama akan menempuh perjalanan selama sekitar delapan bulan.

"Kalau semuanya lancar, saya perkirakan akhir tahun ini sudah sampai di Bali," ujar pria, yang setidaknya selama 26 tahun terakhir belum pernah lagi menginjakkan kakinya di Indonesia.

Ingin temui ibunya

Selama lebih dari 26 tahun itu pula, ia belum pernah lagi bertemu dengan ibundanya yang masih hidup dan tinggal di Jakarta, Trisutji Kamal.

Rute yang akan dijalani Rama antara lain mencakup San Francisco-Tahiti-Cook Islands-Fiji-Bali.

"Rute itu belum final sebelum saya mulai pelayaran. Tentunya itu akan tergantung banyak aspek, seperti kondisi cuaca, kondisi politik di kawasan, dan lain-lain," katanya.

Untuk sementara ini, dalam perjalanannya ke Bali ia berencana tinggal satu atau dua minggu di Cook Islands serta sekitar dua bulan di Fiji untuk mengistirahatkan perahunya.

"Mungkin juga akan sempat mengunjungi Peru atau Easter Island atau mampir di Darwin kalau diundang untuk berpartisipasi di lomba layar Indonesia," tuturnya.

Sambil menunggu cuaca cukup bersahabat untuk memulai pengembaraan di lautan, Rama saat ini terus mematangkan persiapan, terutama aspek teknik, fisik dan mental.

"Latihan anaerobik secara berkala membuat saya sehat. Dan tentunya harus selalu fokus pada mental positif," katanya.

Sebelum memutuskan melakukan perjalanan laut seorang diri beribu-ribu kilometer dari San Francisco Bay Area, ia kerap berlayar di sekitar perairan wilayah tersebut.

"Arus di daerah itu (San Francisco Bay Area, red), cukup sulit. Banyak orang mengatakan, kalau mampu berlayar di Bay Area, berarti sudah bisa melayari wilayah lautan lain," ujar Rama.

Ancam nyawa

Ia menyadari lautan luas kerap diwarnai dengan tantangan dan bahkan bahaya yang mengancam nyawa, namun dirinya selalu berusaha bersikap tenang dalam menghadapi kemungkinan apa pun.

"Lautan memang begitu luas dan tidak ada jaminan bagi siapa pun, bahkan bagi pelaut berpengalaman sekalipun, bahwa kita akan selamat. Yang bisa dilakukan adalah melakukan persiapan matang dan meminimalisasikan kemungkinan terjadinya kecelakaan," kata Rama.

"Berangkat pada musim yang tepat merupakan awal yang baik," tambahnya.

Ia yakin bahwa walaupun tidak berukuran besar, "SV Kona" adalah kapal yang cukup kuat untuk melayari samudera.

"Sama sekali tidak ragu. Kona seluruhnya dibuat dari "fiberglass", jenis perahu layar yang terbukti kuat di lautan. Perahu ini akan dengan mudah mencapai Bali dan perjalanan panjang lainnya," katanya, optimistis.

Saat menjawab pertanyaan, ia menuturkan bahwa misi layarnya itu murni akan dijalani seorang diri, termasuk dalam memastikan aspek keselamatan dirinya.

"Mereka yang ingin tahu atau membantu menjadi sponsor memang bisa mengikuti perkembangan kondisi saya melalui "California to Bali Solo Voyage" di "facebook" atau "blog". Selama persiapan, beberapa teman juga membantu kesiapan kapal dan memberi berbagai "tips"(saran, red) berharga tentang pelayaran. Selebihnya, saya berlayar tanpa didampingi siap apun, saya bertanggung jawab untuk keselamatan diri saya sendiri," katanya.

sumber : http://www.rileks.com/entertainment/ragam/omg/30856-edan-naik-perahu-sendirian-dari-amerika-ke-indonesia.html

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More