Pria muda ini mengaku tahu benar bagaimana menyenangkan para wanita yang menjadi pelanggannya. "Wanita ingin bersenang-senang. Mereka ingin berbincang-bincang dan tertawa," kata pria muda bernama Steve tersebut.
Pria ganteng ini pun meminta bayaran bagi wanita yang membutuhkan dirinya sebagai teman ngobrol. Namun Steve yang bekerja sebagai pria penghibur di Brisbane, Australia ini, menetapkan syarat penting bagi kaum wanita yang ingin memakai jasanya. Dia menolak diajak berhubungan seks!
Steve pun mengiklankan dirinya di situs Brisbane Male Escorts. Dia memasang tarif US$ 250 per jam atau sekitar Rp 2,7 juta.
Biasanya satu pelanggan akan memakai jasanya selama beberapa jam. Bahkan ada yang pernah membayarnya untuk delapan jam sekaligus. Usia wanita-wanita yang memakai jasa Steve berkisar mulai dari 30-an tahun hingga jutawan yang usianya cukup tua dan pantas menjadi ibunya.
Menurut Steve, ada banyak alasan mengapa wanita mau membayar dirinya untuk sekadar menemani mereka.
"Sebagian orang mencari seorang escort karena mereka tak punya waktu untuk menjalin hubungan, atau pernah berada dalam hubungan jangka panjang dan sekarang bebas dari hubungan itu, dan ingin bersenang-senang," tutur Steve.
Ditegaskan Steve, seks tidak termasuk dalam layanan yang diberikannya. Satu-satunya kontak fisik dengan pelanggan adalah jabatan tangan dan ciuman di pipi ketika mereka bertemu.
Namun diakui Steve, sejumlah wanita tetap mencoba mengajaknya berhubungan seks. Namun Steve selalu menolak.
"Itu aturannya -- tak ada pegangan tangan atau ciuman, tak ada saling rangkul. Saya dibayar untuk percakapan," tegas Steve seperti dilansir situs couriermail.com, Rabu (30/10/2013).
Steve yang juga dikenal sebagai Arro, mulai menjalani pekerjaan ini tahun lalu ketika sedang berlibur ke tanah airnya Inggris dan ingin mencari uang untuk kembali ke Australia.
Melalui sebuah situs, Steve ketika itu berhasil menggaet delapan wanita dalam 23 hari yang membayarnya untuk menemani mereka ke pesta-pesta Natal. Saat itu, uang yang diperoleh Steve digunakan untuk membeli tiket pesawat ke Australia serta liburan ke Thailand dan sisanya ditabung.
Pria ganteng ini pun meminta bayaran bagi wanita yang membutuhkan dirinya sebagai teman ngobrol. Namun Steve yang bekerja sebagai pria penghibur di Brisbane, Australia ini, menetapkan syarat penting bagi kaum wanita yang ingin memakai jasanya. Dia menolak diajak berhubungan seks!
Steve pun mengiklankan dirinya di situs Brisbane Male Escorts. Dia memasang tarif US$ 250 per jam atau sekitar Rp 2,7 juta.
Biasanya satu pelanggan akan memakai jasanya selama beberapa jam. Bahkan ada yang pernah membayarnya untuk delapan jam sekaligus. Usia wanita-wanita yang memakai jasa Steve berkisar mulai dari 30-an tahun hingga jutawan yang usianya cukup tua dan pantas menjadi ibunya.
Menurut Steve, ada banyak alasan mengapa wanita mau membayar dirinya untuk sekadar menemani mereka.
"Sebagian orang mencari seorang escort karena mereka tak punya waktu untuk menjalin hubungan, atau pernah berada dalam hubungan jangka panjang dan sekarang bebas dari hubungan itu, dan ingin bersenang-senang," tutur Steve.
Ditegaskan Steve, seks tidak termasuk dalam layanan yang diberikannya. Satu-satunya kontak fisik dengan pelanggan adalah jabatan tangan dan ciuman di pipi ketika mereka bertemu.
Namun diakui Steve, sejumlah wanita tetap mencoba mengajaknya berhubungan seks. Namun Steve selalu menolak.
"Itu aturannya -- tak ada pegangan tangan atau ciuman, tak ada saling rangkul. Saya dibayar untuk percakapan," tegas Steve seperti dilansir situs couriermail.com, Rabu (30/10/2013).
Steve yang juga dikenal sebagai Arro, mulai menjalani pekerjaan ini tahun lalu ketika sedang berlibur ke tanah airnya Inggris dan ingin mencari uang untuk kembali ke Australia.
Melalui sebuah situs, Steve ketika itu berhasil menggaet delapan wanita dalam 23 hari yang membayarnya untuk menemani mereka ke pesta-pesta Natal. Saat itu, uang yang diperoleh Steve digunakan untuk membeli tiket pesawat ke Australia serta liburan ke Thailand dan sisanya ditabung.
0 komentar:
Posting Komentar