Tanda hati/heart lambang cinta, tanda perdamaian, tiang merah-putih-berputar di tukang cukur (barber shop), kaki kelinci keberuntungan, semua ternyata punya makna awal berbeda dengan apa yang sekarang kita percayai.
Berikut ini adalah beberapa simbol yang sebenarnya tidak mengartikan istilah yang digambarkan di masa kini seperti yang dilansir oleh cracked.com, Selasa (03/07/2012).
1. Logo Hati
Siapa yang tidak mengerti akan simbol yang satu ini. Simbol hati menggambarkan rasa sayang dan cinta karena datang dari dalam hati. Karena itulah simbol ini juga identik dengan organ tubuh hati. Namun tahukah Anda, ada fakta lain yang membuktikan bahwa simbol hati sebenarnya tidak dimaksudkan untuk menggambarkan hati ataupun rasa cinta.
Simbol hati digunakan untuk menggambarkan alat pengontrol kelahiran (dengan bentuk terbalik).
Jika Anda melacak kembali asal muasal simbol hati ke masa lalu, maka Anda akan menemukan simbol itu terpahat di koin bangsa Romawi kuno. Akan tetapi simbol itu bukan digambarkan sebagai hati manusia ataupun rasa cinta, melainkan kantung biji tanaman Silphium, sebuah tanaman berharga yang memiliki fungsi seperti pil KB.
2. Simbol perdamaian
Simbol perdamaian yang ada saat ini tetap menjadi salah satu simbol paling populer dan banyak memberikan inspirasi kepada dunia. Selain itu, simbol ini juga lekat dengan kehidupan para hippies yang dikenal bebas dan tanpa aturan. Dengan bentuk geometris yang sederhana, kita meyakini bahwa simbol tersebut memberikan harapan, kebesaran dan keyakinan.
Merepresentasikan keputusasaan akibat program nuklir. Sayangnya anggapan itu benar-benar berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh sang kreator, Gerland Holtom. Pakar desain grafis dari Inggris ini sebenarnya membuat gambar tersebut sebagai simbol keputusasaan. Di buat di tahun 1958, simbol ini merupakan gabungan antara dua hurup N dan D, yang memiliki kepanjangan 'Nuclear Disarmament', gerakan yang dibuat untuk menentang program senjata nuklir di dunia. Meski bisa dianggap sebagai simbol perdamaian, namun banyak orang yang lupa mengenai potret yang sebenarnya ingin diambil oleh Holtom.
Dalam pernyataannya, sang desainer ini menyebut bahwa simbol tersebut menggambarkan 'keputusasaan yang dialami manusia'. Holtom sendiri menyesal ketika gambar miliknya tersebar ke seluruh penjuru dunia dan mencoba menggantinya.
3. Simbol tiang barber shop
Simbol yang satu ini memang sangat identik dengan barber shop atau tukang cukur. Simbol dengan dua garis, warna merah dan putih, berputar mengelilingi tiang ini memang menjadi penanda bahwa Anda bisa memotong rambut Anda di sini. Tapi, pernahkah terpikir mengapa simbol tukang cukur berbentuk seperti itu, dan bukannya sepasang gunting atau sesuatu?
Tiang barber shop pertama kali muncul di zaman pertengahan. Tanda itu digunakan sebagai simbol klinik kecil untuk operasi. Di zaman itu, melakukan operasi dengan bantuan dokter dianggap sebagai sesuatu yang sangat mahal, jadi untuk masyarakat kelas menengah ke bawah, tugas operasi diserahkan kepada tukang cukur. Dengan kata lain, tukang cukur pada masa itu memiliki keahlian yang berbeda dengan tukang cukur saat ini. Selain mencukur rambut atau janggut, mereka juga dengan senang hati dibayar untuk melakukan operasi kecil seperti mencabut gigi atau menghilangkan batu empedu.
Di masa lalu, tukang cukur memiliki propesi lain seperti dokter.
Prosedur operasi yang umum digunakan saat itu adalah dengan metode 'bloodletting', yakni dengan menyayat bagian pergelangan tangan pasien dan membiarkan darah mengalir keluar bersama dengan penyakit yang dideritanya. Untuk mempermudah operasi ini, tangan pasien akan dibalut dengan perban. Dan hal itulah yang menjadi simbol tiang barber shop.
4. Kaki kelinci
Menurut keyakinan orang barat, kaki kelinci dianggap sebagai ajimat yang dapat memberikan keberuntungan dan kebahagiaan. Padahal, kisah dibalik kaki kelinci ini sama sekali jauh dari kata keberuntungan dan kebahagiaan.
Menurut sejarah, kaki kelinci sebenarnya diasumsikan dengan kaki penyihir. Di AS, simbol kaki kelinci kebanyakan berasal dari cerita sihir. Mereka percaya kelinci pada era itu merupakan wujud dari seorang penyihir yang sedang menyamar. Jadi memotong kaki kelinci sebenarnya diasumsikan dengan membunuh para penyihir.
Kaki kelinci diasumsikan dengan kaki penyihir yang membawa kesialan.
Referensi paling awal mengenai legenda kaki kelinci menjelaskan secara detil mengenai cara bagaimana memaksimalkan kekuatan gaib yang didapatkan dari kaki sebelum akhirnya dipotong. Sebagai contoh, Anda dianjurkan membunuh si kelinci pada hari Jum'at, lebih bagus lagi dilakukan di dalam kuburan saat hujan deras.