Kisah Mistis Tanjakan Penganten di Garut Selatan

Sebuah minibus rombongan pengantin terjun ke jurang di Garut, Jawa Barat. Sopir tewas, pengantin luka berat, dan 16 penumpang terluka. Warga mengenal betul lokasi kecelakaan. Mereka menyebutnya 'tanjakan penganten'.

Falahi (28), warga setempat, mengaku tidak heran saat minibus rombongan pengantin asal Banyumas Jawa Tengah mengalami kecelakaan di kawasan Gunung Halimun tersebut atau tepatnya di Kampung Cisandaan, Desa Pananjung, Kecamatan Pamulihan, Garut. Sejauh yang ia tahu, kejadian serupa terjadi 10 kali.

"Sebelas kali dengan kejadian tadi. Itu (lokasi) biasa disebut tanjakan penganten," katanya kepada wartawan, Minggu (8/12/2013).

Disebut tanjakan karena lokasinya merupakan tebing. Kontur jalannya naik turun. Kata 'penganten' disematkan karena rombongan pengantin sering mengalami kecelakaan di tempat tersebut.

Ada mitos di kalangan warga setempat, rombongan pengantin yang melintas biasanya turun dari kendaraan. Setelah melewati 'tanjakan penganten', pengantin baru naik lagi ke kendaraan.

"Nah dengan cara begitu, calon pengantin dan rombongannya selamat," ungkap Falahi.

Hal serupa disampaikan Cecep (34). Kebiasaan tersebut sudah dilakukan sejak puluhan tahun. Kadang, pengantin perempuan menjemput rombongan pengantin pria sebelum melintasi tanjakan tersebut.

"Ya, kalau tidak jalan kaki, calon mempelai pria dijemput oleh pihak calon mempelai perempuan. Begitu biasanya," katanya.

Di luar cerita itu, Jalan Raya Pamulihan-Pakenjeng atau tepatnya di Kampung Cisandaan, memang curam. Terletak di bibir gunung atau perbukitan dengan tikungan tajam. Kabut kerap kali turun sepanjang hari. Terlebih di musim hujan.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More